Ayu Gustina
Desy Mayang Sary
Wenni Miranti
Gangguan
pada Sistem Ekskresi – Gangguan pada sistem ekskresi yang umum terjadi antara lain
sebagai berikut.
1.
Sistitis (Cystitis) adalah peradangan
yang terjadi di kantung urinaria. Biasanya, terjadi karena infeksi oleh bakteri
yang masuk ke dalam tubuh.
2.
Hematuria, terjadi ketika ditemukan eritrosit
dalam urine. Penyebabnya bermacam-macam, seperti adanya batu dalam ginjal,
tumor di renal pelvis, ureter, kandung kemih, kelenjar prostat atau uretra.
3.
Glomerulonefritis adalah peradangan yang terjadi di
glomerulus sehingga proses filtrasi darah terganggu.
4.
Batu ginjal adalah adanya objek keras yang
ditemukan di pelvis renalis ginjal. Komposisi batu ginjal adalah asam urat,
kalsium oksalat, dan kalsium fosfat. Batu ginjal terjadi karena terlalu banyak
mengonsumsi garam mineral, tetapi sedikit mengonsumsi air. Batu ginjal tersebut
sering mengakibatkan iritasi dan pendarahan pada bagian ginjal yang kontak
dengannya.
5. Gagal ginjal, terjadi karena ketidakmampuan ginjal
untuk melakukan fungsinya secara normal. Hal ini dapat terjadi karena senyawa
toksik, seperti merkuri, arsenik, karbon tetraklorida, insektisida, antibiotik,
dan obat penghilang sakit pada tingkat yang tinggi. Gagal ginjal dapat diatasi
dengan dialisis. Kita lebih mengenalnya sebagai proses cuci darah. Jika
kerusakan ginjal sangat parah, dapat dilakukan transplantasi ginjal yang baru
6.
Dermatitis adalah suatu peradangan yang terjadi di
kulit, yang berulang-ulang dan sering kambuh. Contoh dermatitis yang umum
adalah eksim.
7.
Prostatis adalah peradangan di prostat. Akibat
peradangan tersebut, penderitanya sulit buang air seni.
8.
Impetigo adalah penyakit kulit yang disebabkan
oleh infeksi bakteri. Penyakit ini terjadi pada anak-anak, terutama pada mereka
yang kekurangan gizi. Impetigo ditandai dengan kulit yang berbintik-bintik
berisi nanah yang biasanya timbul di wajah dan tangan.
9.
Penyakit kuning yang disebabkan oleh tersumbatnya
saluran empedu karena adanya penumpukan kolesterol dan membentuk batu empedu.
Feses penderita akan berwarna cokelat abu-abu, sedangkan darahnya kekuningan
karena cairan empedu masuk ke aliran darah.
10.
Glikosuria, hematuria, dan albuminaria. Glikosuria
adalah kelainan yang dicirikan dengan ditemukannya glukosa pada urine. Hal tersebut
menunjukkan adanya kelainan pada tubulus ginjal. Hematuria adalah kelainan
dengan tanda ditemukannya sel darah merah di dalam urine. Penyebabnya adalah
peradangan pada ginjal atau karena iritasi akibat bergesekan dengan batu
ginjal. Albuminaria adalah kelainan, yang ditandai dengan ditemukannya zat
putih telur (albumin) dalam urine. Hal tersebut disebabkan kerusakan membran
pada kapsula Bowman yang menyebabkan protein berukuran besar seperti albumin
dapat lolos dari filtrasi.
Sumber :
·
http://smakita.net/gangguan-pada-sistem-ekskresi/