Jumat, 25 April 2014

tugas 6 Ganguan dan Penyakit Pada Sistem Eksresi

Kelompok 1

Ayu Gustina
Desy Mayang Sary
Wenni Miranti

Gangguan pada Sistem EkskresiGangguan pada sistem ekskresi yang umum terjadi antara lain sebagai berikut.


1.      Sistitis (Cystitis) adalah peradangan yang terjadi di kantung urinaria. Biasanya, terjadi karena infeksi oleh bakteri yang masuk ke dalam tubuh.

2.      Hematuria, terjadi ketika ditemukan eritrosit dalam urine. Penyebabnya bermacam-macam, seperti adanya batu dalam ginjal, tumor di renal pelvis, ureter, kandung kemih, kelenjar prostat atau uretra.

3.      Glomerulonefritis adalah peradangan yang terjadi di glomerulus sehingga proses filtrasi darah terganggu.

4.      Batu ginjal adalah adanya objek keras yang ditemukan di pelvis renalis ginjal. Komposisi batu ginjal adalah asam urat, kalsium oksalat, dan kalsium fosfat. Batu ginjal terjadi karena terlalu banyak mengonsumsi garam mineral, tetapi sedikit mengonsumsi air. Batu ginjal tersebut sering mengakibatkan iritasi dan pendarahan pada bagian ginjal yang kontak dengannya.

5.      Gagal ginjal, terjadi karena ketidakmampuan ginjal untuk melakukan fungsinya secara normal. Hal ini dapat terjadi karena senyawa toksik, seperti merkuri, arsenik, karbon tetraklorida, insektisida, antibiotik, dan obat penghilang sakit pada tingkat yang tinggi. Gagal ginjal dapat diatasi dengan dialisis. Kita lebih mengenalnya sebagai proses cuci darah. Jika kerusakan ginjal sangat parah, dapat dilakukan transplantasi ginjal yang baru

6.        Dermatitis adalah suatu peradangan yang terjadi di kulit, yang berulang-ulang dan sering kambuh. Contoh dermatitis yang umum adalah eksim.


7.        Prostatis adalah peradangan di prostat. Akibat peradangan tersebut, penderitanya sulit buang air seni.

8.        Impetigo adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Penyakit ini terjadi pada anak-anak, terutama pada mereka yang kekurangan gizi. Impetigo ditandai dengan kulit yang berbintik-bintik berisi nanah yang biasanya timbul di wajah dan tangan.


9.        Penyakit kuning yang disebabkan oleh tersumbatnya saluran empedu karena adanya penumpukan kolesterol dan membentuk batu empedu. Feses penderita akan berwarna cokelat abu-abu, sedangkan darahnya kekuningan karena cairan empedu masuk ke aliran darah.

10.        Glikosuria, hematuria, dan albuminaria. Glikosuria adalah kelainan yang dicirikan dengan ditemukannya glukosa pada urine. Hal tersebut menunjukkan adanya kelainan pada tubulus ginjal. Hematuria adalah kelainan dengan tanda ditemukannya sel darah merah di dalam urine. Penyebabnya adalah peradangan pada ginjal atau karena iritasi akibat bergesekan dengan batu ginjal. Albuminaria adalah kelainan, yang ditandai dengan ditemukannya zat putih telur (albumin) dalam urine. Hal tersebut disebabkan kerusakan membran pada kapsula Bowman yang menyebabkan protein berukuran besar seperti albumin dapat lolos dari filtrasi.


Sumber :
·         http://smakita.net/gangguan-pada-sistem-ekskresi/

Tugas 6 Fungsi Hati dan Proses Eksresi Pada Hati

Kelompok 1
Ayu Gustina
Desy Mayang Sary
Wenni Miranti




Fungsi hati Manusia



Hati, hati adalah bagian dari tubuh kita yang berfungsi sangat untuk kelangsungan hidup , hati juga mempunyai beberapa fungsi , saya akan member tahu beberapa fungsi hati hati disini disebut juga haper . Hepar merupakan kelenjar terbesar pada tubuh dibungkus oleh jaringan ikat (Glisson’s Capsule), beratnya berkisar 1200-1600 gram dan menerima darah 1500 ml permenit, serta mempunyai fungsi yang sangat banyak.

Adapun fungsi hepar, saya rangkum menjadi tujuh “M” fungsi hepar, yaitu:

Pertama. Mengatur:
  • Dapat mengatur jumlah karbohidrat yang ada didalam tubuh hati juga menjaga agar glukosa darah tetap terjaga alias tidak jauh dari 90 mg/dl
  • Dapat menyeimbangkan jumlah lemak dalam tubuh
  • Berfungsi Mengatur keseimbangan asam amino, asam lemak, trigliserida, dan kolesterol
  • Dan juga Mengatur sirkulasi hormon 
Kedua. Memproduksi dan atau Mensekresi:
  • Fungsi lain Memproduksi empedu dan mensekresi empedu
  • Dapat Memproduksi protein plasma didalam tubuh manusia
Ketiga. Membersihkan:
  • Dapat membersihkan zat zat berbahaya contohnya bekas bekas obat.
  • Membersihkan antibodi residu (sisa)
Keempat. Memakan:
  • Bekerja Memakan antigen (dilakukan oleh sel-sel hepar)
  • Dan befungsi Memakan (memfagosit) mifroorganisme
Kelima. Menyimpan:
  • Dan bermanfaat Menyimpan vitamin larut lemak (Vitamin A, D, E, K) dan vitamin B12
  • Dan juga Menyimpan mineral didalam tubuh kita
Keenam. Memproses:
  • Memproses emulsi lemak (emulsifikasi lemak)
Ketujuh. Menghentikan:
     Menghentikan kerja obat


 Sumber :



Tugas 6 Mekanisme Ekskresi Pada Hewan Cacing



 Kelompok 1
Ayu Gustina
Desy Mayang Sary
Wenni Miranti


1. Sistem Ekskresi pada Cacing Pipih

Cacing pipih (Filum Platyhelminthes) mempunyai alat ekskresi
yang sangat sederhana. Misalnya saja Planaria. Planaria mempunyai
alat ekskresi berupa sel api yang terdapat pada bagian kanan dan kiri
tubuhnya. Setiap sel api yang berada pada tubuh makhluk ini memiliki
rambut getar (silia). Saluran yang berperan dalam proses ekskresi
Planaria dinamakan protonefridium. Pergerakan rambut getar akan menarik air dan zat terlarut ke
dalam sel api untuk disaring. Getaran silia akan mendorong sisa metabolisme
keluar tubuh melalui suatu lubang pengeluaran yang disebut
nefridiopori.






2. Sistem Ekskresi Cacing Tanah
Sesama hewan invertebrata, ternyata cacing pipih dan cacing
tanah (Filum Annelida) memiliki alat ekskresi yang berbeda. Cacing
tanah memiliki alat ekskresi khusus yang terdapat pada setiap segmen
tubuhnya. Alat ekskresi ini dinamakan nefridium (jamak: nefridia).
Pada setiap segmen tubuh cacing tanah terdapat sepasang nefridium.
Hanya tiga segmen pertama dan segmen terakhir saja yang tidak terdapat
alat ekskresi ini.
Nefridium dilengkapi corong bersilia dan terbuka yang terletak
pada sekat pemisah antarsegmen tubuh. Alat ini disebut nefrostom.
Nefrostom berfungsi sebagai penarik cairan tubuh dari satu segmen ke
segmen lainnya. Sementara, sisa metabolisme akan dikeluarkan melalui
sebuah lubang yang disebut nefridiopori. Saat silia pada nefrostom bergetar, cairan tubuh dari segmen di
sebelahnya akan mengalir ke dalam nefridium. Pada nefridum ini, zat
berguna seperti glukosa dan ion-ion diserap oleh darah untuk dialirkan
melalui pembuluh kapiler. Sedangkan zat sisa seperti air, senyawa nitrogen,
dan garam yang tidak berguna oleh tubuh dikeluarkan melalui
nefridiopori.




Sumber :

http://handikap60.blogspot.com/2013/04/sistem-ekskresi-pada-hewan-lengkap.html