Kamis, 31 Oktober 2013

kultur jaringan pada anggrek

Kultur Jaringan pada Anggrek

   Anggrek merupakan salah satu tanaman hias yang sering di budidayakan untuk dinikmati keindahan dan kecantikan bunganya. Semakin berkembangnya teknologi, maka semakin banyak pula jenis dan spesies anggrek yang baru sebab banyak ahli yang berusaha mempersilangkan antara anggrek satu dengan anggrek yang lainnya sehingga dihasilkan tanaman anggrek spesies jenis baru. Terdapat berbagai jenis tanaman anggrek dengan karakteristik-karakteristik keunikan yang dapat memikat indera penglihatan kita. Tak heran jika banyak orang menjadi penggemar anggrek.



 Pembudidayaan tanaman anggrek cukup gampang-gampang susah. Teknik pengembangbiakan anggrek menggunakan teknik kultur jaringan. Kultur jaringan adalah salah satu contoh perkembangbiakan vegetatif. Kultur jaringan merupakan salah satu teknik pemanfaatan totipotensi. Totipotensi merupakan kemampuan suatu sel pada setiap organ untuk berpotensi tumbuh dan berkembang menjadi individu baru . Kultur jaringan ialah teknik perbanyakan tanaman melalui pengisolasian sel bagian tanaman (daun, akar, batang, maupun mata tunas) untuk ditumbuhkan disuatu media buatan  yang telah diberi nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam suatu tempat (botol) tertutup yang tembus cahaya.  Jadi, prinsip utama dari teknik kultur jaringan adalah perbayakan tanaman dengan menggunakan bagian vegetatif tanaman menggunakan media buatan yang dilakukan di tempat steril.




Kultur jaringan pada anggrek biasanya dengan mengambil bagian daun atau akar anggrek, yang kemudian di tanam pada botol tertutup yang berisi media tanam berupa agar yang telah diberi berbagai nitrisi hormon pertumbuhan dan perkembangan.
Tahapan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan adalah Pembuatan media, Inisiasi (pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan), Sterilisasi, Multiplikasi (kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada media), Pengakaran, dan kemudian mengeluarkan calon tanaman dari tempat sterilisasi tersebut.  Pengeluaran ini harus dilakukan dengan hati-hati dan harus segera di tempatkan ditempat yang aman sebab individu baru ini (bibit) masih sangat rentan terhadap hama dan penyakit tanaman. Setelah dirasa bibit baru telah mampu untuk beradaptasi dengan lingkungannya, maka bibit tersebut sudah dapat dipindahkan ke tempat luar atau bersinggungan langsung dengan udara luar.


 sumber : http://niviavia.wordpress.com/2013/04/23/kultur-jaringan-pada-anggrek/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar