Anggrek merupakan salah satu tanaman hias yang sering di
budidayakan untuk dinikmati keindahan dan kecantikan bunganya. Semakin
berkembangnya teknologi, maka semakin banyak pula jenis dan spesies
anggrek yang baru sebab banyak ahli yang berusaha mempersilangkan antara
anggrek satu dengan anggrek yang lainnya sehingga dihasilkan tanaman
anggrek spesies jenis baru. Terdapat berbagai jenis tanaman anggrek
dengan karakteristik-karakteristik keunikan yang dapat memikat indera
penglihatan kita. Tak heran jika banyak orang menjadi penggemar anggrek.
Pembudidayaan tanaman anggrek cukup gampang-gampang susah. Teknik
pengembangbiakan anggrek menggunakan teknik kultur jaringan. Kultur
jaringan adalah salah satu contoh perkembangbiakan vegetatif. Kultur
jaringan merupakan salah satu teknik pemanfaatan totipotensi.
Totipotensi merupakan kemampuan suatu sel pada setiap organ untuk
berpotensi tumbuh dan berkembang menjadi individu baru . Kultur jaringan
ialah teknik perbanyakan tanaman melalui pengisolasian sel bagian
tanaman (daun, akar, batang, maupun mata tunas) untuk ditumbuhkan
disuatu media buatan yang telah diberi nutrisi dan zat pengatur tumbuh
dalam suatu tempat (botol) tertutup yang tembus cahaya. Jadi, prinsip
utama dari teknik kultur jaringan adalah perbayakan tanaman dengan
menggunakan bagian vegetatif tanaman menggunakan media buatan yang
dilakukan di tempat steril.
Kultur jaringan pada anggrek biasanya dengan mengambil bagian daun
atau akar anggrek, yang kemudian di tanam pada botol tertutup yang
berisi media tanam berupa agar yang telah diberi berbagai nitrisi hormon
pertumbuhan dan perkembangan.
Tahapan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur
jaringan adalah Pembuatan media, Inisiasi (pengambilan eksplan dari
bagian tanaman yang akan dikulturkan), Sterilisasi, Multiplikasi
(kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada media),
Pengakaran, dan kemudian mengeluarkan calon tanaman dari tempat
sterilisasi tersebut. Pengeluaran ini harus dilakukan dengan hati-hati
dan harus segera di tempatkan ditempat yang aman sebab individu baru ini
(bibit) masih sangat rentan terhadap hama dan penyakit tanaman. Setelah
dirasa bibit baru telah mampu untuk beradaptasi dengan lingkungannya,
maka bibit tersebut sudah dapat dipindahkan ke tempat luar atau
bersinggungan langsung dengan udara luar.
sumber : http://niviavia.wordpress.com/2013/04/23/kultur-jaringan-pada-anggrek/